Kamis, November 5

Kemustahilan yang Tersuara (sumber: dokumentasi pribadi indahladya.com)


Rindu sedan yang diterpa angin

Detik demi detik yang tak kunjung berbalik

Menyisakan aku dan serpihan kenangan pelik

 

Di sini masih ada aku

Di sini masih ada kenangan

Di sini masih ada rindu

 

Meski bagai angka fana di sebuah arloji

Meski bagai api di tengah lautan pasang

Meski bagai mimpi pada secercah angan

 

Kilas balik dunia yang tak pernah ada habisnya

Tuan, mengapa kau kurung aku dengan beribu pengharapan ini

Mengapa kau kaitkan benang pada hati tak bersalah

Padahal aku benar benar bersuara

Mendekap kemustahilan di tengah hening


Baca Juga :

Puisi : Membisik Rasa
Puisi : Ternyata Sudah Tidak Sama
Puisi : Pemuda Masa Kini

Everything About Ladya . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates