Sabtu, September 26

 

What's on Your Mind? (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com)

Media sosial saat ini seolah berperan sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari berinteraksi dengan sesama pengguna media sosial lainnya ataupun menggali informasi dengan lebih mudah. Namun, di balik itu semua, terdapat sebuah sisi kelam dari dunia di balik media sosial ini. Di mana sebagian besar orang berlomba-lomba untuk menunjukkan sisi terbaik dari hidup mereka hingga memaksa mereka untuk terus terlihat “lebih” dari yang lainnya.

What’s on Your Mind?

What's on Your Mind? (sumber gambar: youtube channel HigtonBros)

Sebuah video menarik yang saya dapatkan dari Youtube, bertajuk What’s on Your Mind?

Video ini menceritakan sisi kelam dari dunia balik layar dari suatu media sosial yang mendorong orang lain untuk “pamer”. Mungkin terkesan biasa, tetapi jika kita terus menerus terjebak dalam dunia “pamer” ini, maka hal ini akan membuat kita terus membandingkan kehidupan kita dengan orang lainnya sehingga cenderung tidak bersyukur.

Bersyukur? Iya, klise sekali, ya? Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa kunci dari kebahagiaan adalah dengan cara bersyukur. Dengan merasa cukup, maka kita akan menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia. Hidup memang tidak selalu tentang uang, tentang pandangan orang lain terhadap kita, ataupun tentang berapa jumlah mobil sport yang kita punya.

Jika memang kebahagiaan bisa diukur dengan uang, maka seharusnya tidak ada orang yang korupsi di dunia ini toh? Kan uangnya sudah banyak, hahah, iya saya bercanda, jujur saya pun takut untuk membahas hal politik ini lebih dalam. Jadi, mari kita skip ke poin berikutnya.

Behind The Scenes

Semua kembali lagi ke point of view kita masing-masing, tidak bisa dipaksakan. Ada yang merasa bahagia dengan gaji pas-pasan tapi punya banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarganya. Ada juga yang merasa bahagia ketika ia mampu menghasilkan uang sebanyak-banyaknya meski jam tidurnya harus ia korbankan. Toh, bahagia itu tidak ada standar minimal dan maksimalnya, kan?

Tidak ada yang salah dengan memasang standar bahagiamu sendiri. Namun, hal ini akan menjadi salah ketika kamu memakai standar bahagia orang lain ke dalam kehidupanmu pribadi. Jalan-jalan ke luar negeri, punya tas dan sepatu branded, punya rumah mewah. Iya, kita hanya melihat hasilnya saja, bagaimana dengan prosesnya?

Seringkali kita temui para public figure berlomba-lomba menunjukkan hasil kerja kerasnya selama ini, sebagai bentuk apresiasi untuk dirinya sendiri yang selama ini telah bekerja keras. Dan kita? Hanya sebagai penikmat kontennya saja. Tidak perlu baper, karena itu semua ia dapatkan dengan usaha yang tidak main-main.

Sebagian orang menganggap kegiatan “pamer” tersebut lebih terlihat sebagai upaya dalam memberikan motivasi kepada followers dari public figure tersebut. Namun, sebagian orang lagi justru nyinyir dan malah menjadi insecure setelah mengkonsumsi konten tersebut.

Jadi, apakah hal ini salah? Tentu saja tidak. Semua tergantung dari point on view masing-masing orang. Ada yang jadi terpacu untuk berusaha lebih serius setelah mengkonsumsi konten tersebut. Namun, ada juga yang justru semakin menyesali kehidupan ia saat ini tanpa melakukan usaha apapun. See? Untuk satu kasus saja, konsumen kontennya sudah terpecah menjadi dua bagian begini. Bagaimana untuk kasus “pamer” lainnya?

Jika kita tonton kembali video What’s on Your Mind tersebut, maka kita akan lebih memahami apa yang sebenarnya terjadi pada dunia balik layar (behind the scenes) seseorang. Karena tidak semua hal yang terlihat di media sosial merupakan suatu kebenaran.

The reason we struggle with insecurity is because we compare our behind-the-scenes with everyone else's highlight reel" - Steven Furtick

Untuk menonton videonya silakan klik di sini ya!

Jadi, silakan menonton videonya, dan jangan lupa bahagia ya!

 

IndahLadya

2 komentar:

  1. Bener banget sih haha. Ngeliat temen jalan2 keluar negeri dan udah punya karir yg oke langsung down. Ngerasa kok kita blum bisa, padahal satu angkatan. Bagus banget sih ini! Untuk lebih baik emang nggak usah punya sosial media ya😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. You're not alone mbak, I feel you! 😁

      Hapus

Everything About Ladya . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates