Selasa, September 15

Lack of Sleep (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com)

Hal umum yang saat ini kita ketahui bahwa susah tidur merupakan salah satu penyebab obesitas (kelebihan berat badan). Namun, benarkah demikian? Atau justru obesitas ini merupakan salah satu faktor penyebab susah tidur?

Obesitas

Obesitas (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com)

Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam tubuh yang sangat tinggi. Obesitas terjadi karena asupan kalori yang lebih banyak dibanding aktivitas membakar kalori, sehingga kalori yang berlebih menumpuk dalam bentuk lemak. Apabila kondisi tersebut terjadi dalam waktu yang lama, maka akan menambah berat badan hingga mengalami obesitas (alodokter.com).

Ketika seseorang terjaga di malam hari, maka ia akan cenderung mengalami rasa lapar sehingga hasrat dan keinginannya untuk makan lebih meningkat. Hal inilah yang nantinya akan menyebabkan penumpukan lemak dalam jumlah besar apabila terjadi secara berulang dalam jangka waktu panjang.

Hubungan Antara Obesitas dan Kurang Tidur

Hubungan Antara Obesitas dan Kurang Tidur (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com)

Orang yang memiliki berat badan berlebih (obesitas) cenderung akan mengalami kesulitan ketika tidur di malam hari. Hal ini dikarenakan orang tersebut bisa saja menderita Obstructive Sleep Apnea (OSA).

Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur. OSA ditandai dengan adanya obstruksi jalan napas yang menyebabkan napas berhenti sesaat, baik secara total maupun parsial. Akibatnya, pengidap akan kekurangan oksigen dan berkali-kali terjaga, bahkan terbangun karena merasa tercekik (halodoc.com).

Seringkali gejala OSA ini tidak begitu nyata dirasakan oleh penderitanya, namun justru lebih disadari oleh orang yang tidur sekamar dengan penderita, seperti mendengkur dengan keras.

Adapun suatu penelitian baru yang meneliti hubungan antara obesitas dan kesulitan waktu tidur oleh University of Pennsylvania School of Medicine, menyatakan bahwa salah satu alasan mengapa orang dengan obesitas bisa mengalami masalah tidur mungkin dikarenakan adanya masalah pensinyalan antara penyimpanan lemak dan sel-sel otak yang mengontrol tidur. Sehingga orang dengan berat badan berlebih akan cenderung mengalami masalah ketika tidur.

Dampak dari Kurang Tidur

Dampak dari Kurang Tidur (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com)

Obesitas dan kurang tidur ini memiliki hubungan yang saling berkaitan dimana kedua faktor masing-masing dapat mempengaruhi faktor lainnya. Selain obesitas, beberapa dampak dari kurang tidur ini juga akan mengintaimu jika tidak segera diatasi :

Diabetes

Kurang tidur dapat mempengaruhi sel lemak dalam merespon insulin, hormon yang mengatur metabolisme dan berperan besar dalam kasus diabetes. Pola tidur yang baik pun perlu diterapkan oleh seseorang yang mengalami diabetes untuk mengatur kadar insulin dalam tubuh orang tersebut.

Sulit Konsentrasi

Seseorang dengan waktu tidur yang lebih sedikit akan cenderung mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kortisol, hormon stres, sehingga otak mengalami kesulitan dalam mengingat dan berkonsentrasi.

Kulit Kusam

Di waktu tidur, tubuh akan membentuk zat kolagen yang berfungsi untuk menutrisi dan menjaga kesehatan kulit. Nah, ketika seseorang mengalami kurang tidur, produksi zat kolagen pun akan berkurang. Pada akhirnya, kulit wajah akan memiliki kerutan lebih banyak dan menjadi lebih kering sehingga kulit terlihat kusam.

Tips Tidur yang Berkualitas

Tips Tidur yang Berkualitas (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com)

Ketika kita sudah mengetahui beberapa dampak buruk dari kurangnya waktu tidur, maka tips di bawah ini akan membantu seseorang dalam memperbaiki waktu tidurnya :

Hindari Mengkonsumsi Kafein Sebelum Tidur

Begadang identik dengan kopi, bukan? Nah, kafein merupakan salah satu kandungan dalam kopi, yang merupakan stimulan yang bekerja sebagai adenosine receptor antagonist. Hal inilah yang menyebabkan seseorang cenderung terhindar dari rasa kantuk ketika mengkonsumsi makanan atau minuman berkafein, contohnya kopi.

Jangan Makan Terlalu Banyak Sebelum Tidur

Selain tidak baik untuk kesehatan, makan terlalu banyak sebelum tidur juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut sehingga seseorang cenderung mengalami kesulitan untuk tidur.

Rutin Berolahraga

Olahraga dipercaya dapat memperlancar sistem metabolisme dan juga sistem peredaran darah. Dengan berolahraga secara rutin, maka seseorang akan cenderung terhindar dari masalah kesulitan untuk tidur. Olahraga juga akan membuat seseorang mendapatkan tidur yang lebih berkualitas sehingga tubuh terasa lebih segar.

Matikan Lampu Sebelum Tidur

Seseorang akan lebih mudah untuk tertidur ketika berada dalam posisi nyaman dan relaks. Dengan mematikan lampu sebelum tidur, maka hal ini dapat membantu seseorang untuk mendapatkan rasa yang lebih relaks sehingga lebih mudah untuk tertidur dan juga akan cenderung mendapatkan tidur yang lebih berkualitas.

Jangan Main Handphone Sebelum Tidur

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sinar biru yang dipancarkan oleh handphone dapat berdampak buruk untuk mata. Namun, bahaya dari main handphone sebelum tidur ini ternyata tidak hanya mengintai indera penglihatan saja. Rangsangan cahaya dari handphone ini juga dapat menyebabkan kita kesulitan dalam mendapatkan rasa kantuk dan cenderung mendapatkan tidur yang tidak berkualitas.

Nah, jadi bagaimana dengan tidur kita? Sudahkah kita mendapatkan tidur yang berkualitas? Jika belum, maka usahakanlah untuk menerapkan beberapa tips di atas sehingga kita bisa terhindar dari beberapa dampak buruk dan bahaya penyakit yang mengintai sebagai penyebab dari kurang tidur.

 

IndahLadya

 

Referensi :

dr. Tjin Willy, 2019, Sleep Apnea

Halodoc, 2019, Obstructive Sleep Apnea

University of Pennsylvania School of Medicine, 2020, Link Between Obesity and Sleep Loss

Everything About Ladya . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates