Minggu, September 20

 

Etika Menggunakan Toilet Umum (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com)

Siapa yang suka kesal ketika antre di toilet umum eh malah diserobot orang lain? You’re not alone, guys, I feel you!

Ini cerita yang lumayan sering aku alami ketika akan menggunakan toilet umum di mall. Sebagai orang yang paham dengan budaya antre, ketika masuk ke toilet umum tentunya aku mencoba menunggu di depan lorong yang menuju bilik-bilik toilet tersebut, bukan di depan pintu toiletnya langsung.

Tidak lama setelah itu, seorang gadis paruh baya justru jalan mendahuluiku dan langsung masuk seketika seseorang dari salah satu bilik toilet tersebut keluar. Kaget? Sebenarnya tidak, karena hal ini sudah sangat sering terjadi sehingga tidak menjadi hal yang awam lagi.

Aku memang bukan tipikal orang yang suka menegur kesalahan orang secara langsung di tempat umum, karena aku pun tahu bagaimana malunya ketika kita ditegur orang lain di tempat umum, di mana semua orang bisa melihat dan mendengar teguran yang langsung tertuju untuk diri kita. That’s why, aku lebih memilih untuk diam, terlebih jika umur orang yang “tak tahu aturan” tersebut lebih tua dariku. Again, tua tak menjamin dewasa ternyata.

Jika memang tidak terpaksa, sebenarnya aku malas untuk menggunakan fasilitas toilet umum, di mana pun itu. Aku tak tahan dengan gejolak emosi dan logika yang berseliweran di kepalaku ketika melihat orang dengan mudahnya untuk tidak menghargai orang lain.

Budaya Antre Toilet Saat Ini

Sebenarnya bisa aku katakan bahwa beberapa toilet umum sudah mulai menerapkan budaya antre yang baik. Namun, kembali lagi ke pengguna toilet itu sendiri. Untuk kasusku, yang sering menggunakan fasilitas toilet umum di mall, bagaikan sudah hafal dengan segala karakter dan sikap orang-orang disana ketika mengantre.

Aku cukup kagum dengan salah satu mall di Palembang ini, di mana petugas kebersihan toilet disana pun ternyata sudah mulai menegur orang-orang yang tidak ikut menerapkan budaya antre dengan baik. Aku rasa aku tidak perlu menyebut nama mall tersebut, karena aku tidak sedang di-endorse untuk hal itu. Namun, untuk orang Palembang pasti tahu mall mana yang aku maksud saat ini.

Mengapa Orang Malas Mengantre?

Sebagian orang berpendapat bahwa mengantre yang mana kita harus meluangkan waktu lebih hingga mendapatkan giliran justru akan membuang-buang waktu saja. Namun, kita pun harus ingat bahwa tidak hanya kita yang punya kepentingan, bisa saja ternyata orang yang kita “potong” antreannya justru memiliki kepentingan yang lebih urgent daripada kita. Tidak malukah kita?

Padahal, selain untuk menghargai orang lain, budaya mengantre ini juga memiliki beberapa manfaat lainnya, yaitu :

Belajar Manajemen Waktu

Meski bukan dalam kasus antre toilet, namun belajar manajemen waktu ini bisa diterapkan ketika kita ingin naik kendaraan umum misalnya. Di mana kita bisa datang lebih awal agar tidak terburu-buru ketika akan mengantre kendaraan umum tersebut. 

Belajar Menghormati Orang Lain

Setiap orang memiliki kebebasan hak, bukan? Ya, selagi itu tidak mengganggu hak orang lain. Jadi, semua orang tentunya ingin mendapatkan pelayanan yang baik, terlepas dalam bagaimana pun kondisi dan situasinya saat itu.

Belajar Disiplin

Dengan menerapkan pola hidup yang disiplin, maka kita akan menjalani hidup dengan lebih teratur. Hal ini tentunya berkaitan dengan poin yang pertama, di mana kita bisa menjadi lebih menghargai waktu.

Belajar Jujur Pada Diri Sendiri dan Orang Lain

Meski terdengar sederhana, tetapi hal ini penting untuk diterapkan sejak dini. Belajarlah untuk jujur pada diri sendiri ketika memang kita datang setelah orang lain, jangan berusaha mendahului orang tersebut. Karena hal ini akan membuat orang lain merasa lebih dihargai, dan tentunya kita akan terlihat sebagai orang yang lebih berwawasan, bukan?

 

Cara Antre Yang Benar

Berikut ini adalah ilustrasi untuk mengantre dengan baik di toilet :

Cara Antre Toilet yang Benar (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com)

Cara Antre Toilet yang Salah (sumber gambar: dokumentasi pribadi indahladya.com)

Jadi, cara antre yang baik adalah dengan mengantre dimulai dari ujung lorong yang menuju bilik-bilik toilet, bukan di depan pintunya langsung. Selain untuk menghargai orang yang sedang berada di bilik toilet tersebut, hal ini juga diterapkan untuk menghindari rasa tidak adil karena apabila setiap orang mengantre di depan pintu toilet maka bisa saja kita dibuat kesal karena orang yang datang setelah kita justru dapat duluan masuk ke bilik toilet di depannya karena orang di dalamnya lebih dahulu keluar toilet.

Nah, setelah tahu cara mengantre di toilet ini, jadi jangan sampai salah lagi ya! Ingat, bukan cuma kita yang punya kepentingan, orang lain pun punya kepentingannya masing-masing.

Mulai saat ini, yuk kita terapkan budaya mengantre yang baik! Membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa (indahladya)

 

IndahLadya

4 komentar:

  1. Waaa baru tahu kalau antre harus dari lorong. Btw, semoga bisa diterapin yaaa, tentunya dengan strategi yang tepat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak seharusnya begitu supaya lebih adil dan lebih rapi gitu 😅 bbrp toilet saya perhatiin udh mulai nerapin

      Hapus
  2. Aku juga baru tau kalau antre dari lorong.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak seharusnya begitu 😅

      Hapus

Everything About Ladya . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates