Sabtu, Desember 26

Komitmen Atau Sekedar Jalanin Aja
Komitmen Atau Sekedar "Jalanin Aja"? (indahladya.com)

Siapa sih yang gak mau punya hubungan yang langgeng dan serius? Terkadang kitanya udah serius banget nih, eh tapi dianggap biasa aja sama pasangan kita. Atau mungkin ada yang berpengalaman ditinggalin tanpa sebab padahal kemarin janjinya bakal “jalanin aja dulu”? Hmm, rumit banget kan?

Makin maraknya hubungan tanpa status bertajuk komitmen bakal bikin kita semakin kebingungan, sebenarnya doi udah paham bener belum ya sama makna komitmen ini sendiri? Nah, biar gak makin bingung, yuk simak dulu penjelasannya berikut ini!

Definisi Komitmen

Definisi Komitmen
Definisi Komitmen (indahladya.com)

Komitmen adalah suatu hal yang menggambarkan sebuah dedikasi atau pengabdian diri seseorang dalam jangka waktu yang panjang. Dalam hubungan percintaan, komitmen dapat diartikan sebagai suatu tanggung jawab diri terhadap pasangan. Jadi, kalau sudah berani berkomitmen, maka secara otomatis kamu sudah berani untuk bertanggung jawab atas dirimu dan pasanganmu ya!

Tujuan Dalam Suatu Hubungan

Tujuan Dalam Suatu Hubungan
Tujuan Dalam Suatu Hubungan (indahladya.com)

Namun, pernah gak sih kalian kebingungan sama suatu hubungan yang katanya sih komitmen, tapi kok seperti gak punya tujuan yang jelas ya? Nah, perlu kita pertegas di sini bahwa sebuah komitmen harus dilandasi dengan tujuan yang jelas ya! Dengan berkomitmen, maka artinya kamu setuju untuk menjalin hubungan dalam jangka waktu yang panjang bersama satu orang yang sama.

Jadi, gak ada ceritanya nih misalkan kamu atau pasanganmu tiba-tiba seenaknya pergi atau menjalin hubungan dengan orang lain dengan alasan “kupikir kita hanya berkomitmen”.

Bincang-bincang sedikit dengan salah satu teman yang lebih berpengalaman, ia sempat mengutarakan bahwa komitmen ini letaknya ada di atas pacaran. Jadi kalau kamu berharap punya hubungan yang serius tapi gak mau pacaran, ya mungkin kamu bisa berkomitmen asalkan kamu paham betul bahwa ada waktu dan tujuan yang jelas ketika kamu memutuskan untuk berkomitmen. Kalian perlu memperjelas kapan kalian akan melangkah ke jenjang yang lebih serius ke depannya, yaitu ke jenjang pernikahan.

“Jadi, apa bedanya nih sama hubungan tanpa status?”

Oh jelas beda. Mungkin kalau kamu menjalani suatu hubungan tanpa status saja, tanpa dilandasi suatu komitmen, maka tidak ada titik kepastian apakah kalian benar-benar bertanggung jawab atas satu sama lain atau tidak. Sedangkan kalau kalian berani berkomitmen, yang mana letaknya ada di atas pacaran, maka artinya kalian sudah secara sadar bertanggung jawab atas hubungan kalian sendiri, mulai dari bertanggung jawab menjaga perasaan pasangan, bertanggung jawab mewujudkan tujuan utama kalian, bahkan bertanggung jawab untuk mau berkorban demi kebaikan bersama.

Bukan Berarti Selalu Bersama

Bukan Berarti Selalu Bersama
Bukan Berarti Selalu Bersama (indahladya.com)

Satu hal lagi yang mungkin cukup membingungkan, apakah dengan berkomitmen maka kita secara tidak langsung setuju untuk selalu ada di samping pasangan kita?

Hmm, menurutku sih tidak ya. Karena bentuk nyata dari “selalu ada” ini bisa diartikan dalam banyak makna. Kalau memang harus nempel terus-terusan di samping kita sih kayaknya jadi gak bisa mewujudkan impian yang udah disusun sama-sama tadi dong? Yah, kapan kerjanya kalau gitu kan? Hihi.

Komitmen Berarti Berhati-Hati Dalam Bersikap

Komitmen Berarti Berhati-Hati Dalam Bersikap
Komitmen Berarti Berhati-Hati Dalam Bersikap (indahladya.com)

Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, berkomitmen berarti berani berjanji untuk menjaga perasaan satu sama lain. Hal ini menunjukkan bahwa kamu pun perlu berhati-hati dalam melakukan segala tindakan yang mungkin akan menyakiti salah satu pihak. Katakanlah bahwa kamu sudah sama-sama setuju untuk membatasi komunikasi yang terlalu intens dengan lawan jenis, maka kamu harus meyakinkan pasanganmu bahwa hal-hal yang tidak disukainya tersebut tidak akan terjadi.

“Lantas bagaimana kalau kalian tidak setuju dengan aturan dalam hubungan tersebut?” 

Bicarakan baik-baik dengan pasanganmu jika mungkin ada beberapa poin peraturan yang tidak dapat kamu terima. Again, dalam suatu komitmen butuh suatu keterbukaan satu sama lain. Hindari untuk berpura-pura menerima suatu hal yang sebenarnya tidak bisa kamu terima. You just try to kill your soul!

Dapatkah Suatu Komitmen Diakhiri?

Dapatkah Suatu Komitmen Diakhiri?
Dapatkah Suatu Komitmen Diakhiri? (indahladya.com)

Sebuah kutipan menarik dari seorang penulis sekaligus komedian ternama, Raditya Dika, “aku selalu percaya bahwa orang tidak bisa berubah, dan kalau kita berusaha untuk mengubah orang itu maka yang datang adalah ketidakbahagiaan”. Saya yakin bahwa akan banyak orang yang terketuk hatinya ketika membaca kutipan tersebut. Bagaimana tidak, di mana saat ini orang dengan gencar-gencarnya berkata bahwa “aku yakin kok dia bisa berubah kalau udah nikah nanti”.

Hmm, padahal menikah bukan ajang untuk mengubah kepribadian atau karakter seseorang. Jadi kalau kamu tidak suka pasangan yang punya banyak teman lawan jenisnya, ya gampang saja, cari yang emang gak punya sahabat lawan jenis. Atau jika kamu tidak mau punya pasangan yang boros, maka cari pasangan yang hemat.

Sebenarnya sesimpel itu ya, sayangnya terkadang hal-hal penting seperti ini kita sepelekan dengan alasan “ah jalanin aja dulu, nanti juga bisa diomongin baik-baik”. Namun, ketika hubungan tersebut sudah berlangsung lebih lama, maka yang timbul justru rasa gak keenakan karena sudah terlanjur bersama.

Nah, jadi pertanyaannya, kira-kira komitmen ini bisa diakhiri gak? Jawabannya bisa ya. Namun, berbeda dengan HTS di mana salah satu pihak bisa ghosting begitu saja tanpa alasan yang jelas, kalau komitmen maka kamu bertanggung jawab untuk mengakhiri hubungan tersebut dengan cara baik-baik jika dirasa sudah tidak ada kecocokan antara satu sama lain.

Mengakhiri sebuah komitmen adalah suatu pilihan. Dan hal ini tentunya menjadi hak masing-masing individu. Namun, mengakhiri komitmen dengan cara yang tidak pantas, misalkan dengan berselingkuh, tetap tidak bisa dibenarkan ya! Kamu memulai segala sesuatunya dengan baik-baik, maka selesaikan dengan cara baik-baik pula.

Risiko Hubungan yang “Udah, Jalanin Aja Dulu!”

Risiko Hubungan Tanpa Status
Risiko Hubungan yang "Udah, Jalanin Aja Dulu!" (indahladya.com)

Setelah mengenal perbedaan komitmen dan hubungan tanpa status, maka untuk mempertegas hal tersebut, kamu perlu tahu beberapa risiko yang bisa kamu dapatkan jika terlarut dalam hubungan yang “udah, jalanin aja dulu!”.

Tidak Memiliki Batas Pasti

Berkomitmen berarti menetapkan batasan dan tujuan yang pasti, terutama hal-hal yang menyangkut masa depan kalian. Namun, hubungan yang tidak dilandasi komitmen justru akan menimbulkan kebingungan akan batas-batas dalam hubungan itu sendiri. Haruskah kita memberi kabar satu sama lain? Haruskah kita mulai merencanakan goals atau target menikah? Atau bahkan haruskah kita mengakui satu sama lain bahwa kita ini “punya hubungan”?

Rasa Khawatir Berlebihan

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, dengan kebingungan-kebingungan tersebut, maka hal yang selanjutnya akan timbul adalah rasa khawatir. Rasa khawatir yang berlebihan akan timbul jika tidak terdapat batas-batas pasti dalam hubungan yang kita jalani.

Beberapa di antara kita pastinya pernah merasa khawatir jikalau ternyata hanya kamu yang berusaha serius dalam hubungan tersebut, sedangkan doi hanya berada dalam tahap uji coba “kali aja cocok”. Nah, jadi makin takut gak nih? Hihi.

Tekanan dari Lingkungan Sekitar

Kamu mungkin akan kesulitan ketika akan menjelaskan hubungan seperti apa yang tengah kamu jalani saat ini. Benarkah kalian saling memiliki satu sama lain? Atau hanya sekedar sama-sama menunggu satu sama lain untuk mengucapkan kata “pisah”?

Terlebih ketika mendapatkan tekanan dari lingkungan sekitar, terutama keluarga yang biasanya sudah mulai kepo kalau kita menjalani hubungan yang keliatannya “gak jelas” arah dan tujuannya mau kemana. Jadi makin stres kan?

Salah Satu Pihak Akan Merasa Tersakiti

Nah, poin ini mungkin akan lebih menyadarkanmu lagi. Hal yang paling harus dikhawatirkan adalah akan selalu ada kemungkinan di luar ekspektasimu jika semuanya belum disepakati dari awal. Jangan berharap agar doi sesegera mungkin mengesahkan hubungan kalian kalau memang dari awal gak ada yang membahas kapan kalian akan melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.

Dan jangan kaget kalau doi tiba-tiba mengakhiri suatu hubungan tanpa alasan yang jelas karena ia menganggap hubungan ini sebenarnya hanya berada di tahap uji coba, bukan untuk memiliki satu sama lain.

Tidak ada yang bisa disalahkan jika hal ini terjadi, karena pada dasarnya hubungan tanpa status ini memang tidak memiliki pondasi yang jelas dari awal. Jadi, tentu akan ada salah satu pihak yang merasa dirugikan selama menjalani hubungan tersebut.

So, ladies jangan mau digantungin lagi yah! Kalian punya power untuk menegakkan harga diri kalian setinggi-tingginya. Bicarakan semua hal yang berkaitan dengan prinsip hidupmu sebelum memulai hubungan dengan orang lain. Jangan menunggu waktu yang tepat untuk membicarakan hal seserius ini, waktumu akan menjadi jauh lebih berharga untuk tidak dihabiskan bersama orang yang salah.

 

IndahLadya


Baca Juga :

Mengapa Seseorang Bisa Selingkuh?
Kenapa Sih Harus Baper?
Fenomena "Perang" User Instagram vs Tik Tok

10 komentar:

  1. Wuih tentang percintaan memang sulit di tebak ya haha
    Kadang sudah berusaha komitmen tiba" pisah dengan alasan gak jelas, terus kadang ada yang kelihatannya gak komitmen cuma kaya sebatas teman eh tiba" nikah haha

    BalasHapus
  2. wah, penjelasan nya jelas banget kak :( jadi kebuka pikiran tentang menjalani suatu hubungan! persiapan yang matang nih ya sebelum memulai hubungan dari pada ntar ngabisin waktu, kalau tujuan udah beda dengan agak sulit

    BalasHapus
  3. Jadi keinget jaman masih pacaran sama suami dulu. Mulai pacaran di tahun akhir kuliah, berkomitmen, begitu suami dapat kerja langsung nikah. Gak perlu pesta mewah, yang penting halal. Dari awal pacaran memang sudah komunikasi tujuannya mau seperti apa? Kalau cuma buat senang2, mah mending cari yang lain aja😄

    BalasHapus
  4. Wah, pernah tuh, tiga-tiganya, tanpa status, ngalir aja, sama komitmen. Saya lebih suka dengan komitmen. Lebih bertanggung jawab, jelas dan terencana.

    BalasHapus
  5. wah, kok jleb banget ya, mbak. mungkin buat cewek perlu nih dibekali juga dengan keterampilan buat menyampaikan sesuatu tanpa rasa enggak enak. Kan biasanya cowok tuh yang ngasih 'kepastian'. padahal cewek juga boleh dong 'nagih kepastian'. Nah keterampilan ini nih yang harus dipelajari hehe

    BalasHapus
  6. Setuju sih, kita nggak bisa mengubah seseorang kecuali mereka sendiri yang mau berubah ya. Jadi, jangan harap seseorang mau berubah setelah menikah, tapi cari pasangan yang sesuai dengan dirimu sebelum menikah..

    BalasHapus
  7. komitmen ato sekedar jalanin aja? haha tergantyung yang ngejalanin sih. kalo masa perkenalan saling menjajaki satu sama lain ga ada salahnya. pelajari sifat dan karakter masing2. klo sesuai sudah pasti oke untuk dilanjut menuju komitmen serius. misal engga, langsung sudahi saja. GPL alias jangan di panjang2in. hemat waktu, hemat uang dan yg penting hemat hati. ;D

    BalasHapus
  8. Mungkin jalanin aja versi aku juga tetep komitmen, jadi punya tanggung jawab untuk pasangan, saling jaga hati. Jalanin aja yang santai tapi tetap komitmen ga grusah grusuh~ kalau pun nanti ga jadi, ya gpp berarti emang bukan jodoh. Tapi setidaknya udh berusaha untuk menjalni hubungan wajar dan sesuai jalur yg benar~

    BalasHapus
  9. Wahh, bacaan yg berat ternyata. Tapi intinya memang kalau ingin meraih yg baik rumusnya: diawali dengan tujuan yg baik, cara yg baik dan tawakal yg baik. Klise, ya?

    BalasHapus
  10. Aku pernah diposisi tiga2nya 🙂
    Dan ketika smp di tahap komitmen ini memang jalannya agak terjal 😁😁
    Sayang tulisannya baru ku baca sekarang.. Kalo udah ada ulasan kayak gini dulu kayaknya bakal pikir panjang buat jalanin yg hubungan lain diluar komitmen 😁😁

    BalasHapus

Everything About Ladya . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates