Selasa, Desember 22

Puisi Hari Ibu
Puisi Hari Ibu : Dari Hati yang Dingin (indahladya.com)


Gemercik suara halus yang meninabobokkan

Sendu senyap mengantar menuju lelap

Samar-samar terlukis sebuah raut tak tega

Ah, tak salah lagi, engkau memang orangnya

 

Sekali lagi, masih dalam sunyi yang menentramkan

Sekali lagi, masih dalam ketenangan yang menyejukkan

Sekali lagi, masih dalam lautan ikhlas seluas samudera

 

Pernah kau dengar ia mengeluh?

Pernah kau dengar ia berkata lelah?

Pernah kau dengar ia berkeluh kesah?
Ah, sudahlah, kau tak akan mungkin mendapati ia selemah itu

 

Aku lah orangnya

Aku yang setiap ditimpa beban meraung tak kuasa

Aku yang setiap menghantam setitik perih menangis putus asa

Aku yang setiap detik tak mampu sedikit pun menahan semua

 

Beda, sungguh

Mengapa engkau bahkan tak tega

Untuk meninggalkan aku sedetik saja

Aku ini banyak pinta, mah!

Aku ini banyak kesah!

 

Dingin, iya aku

Manusia tak banyak bicara

Manusia tak banyak rasa

Kecuali kali ini

 

Aku benar-benar kehabisan kata

Namun, aku juga benar-benar menjadi penuh rasa

Sebuah pesan cinta akhirnya mengalir dari jemari ini juga

Ah, leganya aku

Setidaknya kau tahu aku juga punya cinta

Cinta yang meski dingin namun tetap bernyawa


Baca Juga :

Puisi : Di Atas Sajadah Cinta
Puisi : Bila Semua Telah Usai
Puisi : Istana di Tengah Badai

Everything About Ladya . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates