Kamis, April 7

Makna Puasa Ramadhan
Makna Puasa Ramadhan 2022 (indahladya.com)

Bulan Ramadhan tentunya menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh belahan dunia. Lantas, apa makna puasa Ramadhan bagimu tahun ini?

Makna Puasa Ramadhan Tahun ini

Bulan Ramadhan akhirnya datang juga. Setelah setahun berpisah dari bulan Ramadhan tahun lalu, kini saatnya kita menyambut kembali bulan penuh berkah ini.

Bukan Sekedar Menahan Haus dan Lapar

Tidak hanya menahan haus dan lapar, makna puasa Ramadhan sebenarnya jauh lebih daripada itu. Berpuasa selama 1 bulan penuh tentunya akan memberikan banyak dampak baik bagi diri kita, baik secara langsung maupun tidak langsung, salah satunya yaitu melatih kedisiplinan.

Belajar Disiplin dengan Berpuasa di Bulan Ramadhan

Disiplin Puasa Ramadhan
Disiplin Puasa Ramadhan (indahladya.com)

Kedisiplinan mungkin sudah menjadi suatu hal yang berulang kali aku ceritakan di berbagai tulisanku di blog ini. Dan hingga saat ini pun aku tak pernah bosan untuk kembali membahasnya.

Seperti yang sempat aku singgung di tulisanku sebelumnya, kedisiplinan adalah suatu hal yang membuatku bisa bertahan menjadi seorang blogger saat ini. Di tengah semua kesibukan yang ada, manajemen waktu benar-benar dibutuhkan. Apalagi aku adalah seseorang yang well-planed, jadi nggak bisa serba dadakan.

Dalam hal ini, bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat pas untuk mengasah kembali kedisiplinan itu. Jika sebelumnya aku sudah mulai disibukkan dengan berbagai tanggung jawab akademis, maka seiring dengan selesainya masa studiku saat ini, aku sudah bisa fokus kembali melatih skill menulisku.

“Jadi belajar disiplinnya darimana nih?”

Nah, di sini makna puasa Ramadhan yang paling berasa untukku. Bangun lebih awal mungkin akan terasa lebih berat jika kita tidak memiliki kewajiban khusus untuk bangun itu sendiri. Mungkin awal-awal jadi penulis dulu masih semangat banget nih, aku bisa bangun tengah malam hanya untuk menyelesaikan satu ide yang mendadak lewat di pikiranku saat itu.

Sayangnya, seiring berjalannya waktu, ternyata rasa lelah seusai menyelesaikan tanggung jawab akademisku terkadang membuat diriku menolak untuk memiliki kebiasaan yang sama tersebut. Meskipun nggak bisa disalahkan sepenuhnya sih, karena tubuh pun butuh istirahat, dan kita adalah orang yang paling tahu dengan alarm tubuh kita masing-masing.

Beruntungnya aku, bertepatan dengan bulan puasa Ramadhan tahun ini, aku sudah bisa menyelesaikan masa studiku. Alhasil, ketika harus bangun tengah malam karena mempersiapkan sahur, aku juga bisa sedikit demi sedikit me-release ide-ide kecilku dalam sebuah notes di smartphone milikku.

“Kenapa pilih smartphone untuk menulis?”

Seperti yang kita tahu, untuk menjadi disiplin, kita harus mempermudah akses kita menuju suatu hal yang menjadi main goal dari kedisiplinan itu sendiri. Karena main goal-ku adalah untuk melatih kedisiplinan dalam menulis, maka aku mempermudahnya dengan cara menuliskan ide-ide menulisku dalam sebuah smartphone.

Melatih Disiplin Menulis
Melatih Disiplin Menulis (indahladya.com)

Mengingat laptopku masih sebuah laptop jadul yang membutuhkan waktu lumayan lama hanya untuk sekedar menuliskan sedikit ide dadakan, khawatir bahwa hal tersebut justru membuatku jenuh bahkan sebelum sempat memulainya.

“Kalau mengembangkan ide menulisnya di smartphone juga?”

Berbeda dengan ketika menuliskan ide dadakan di smartphone, untuk mengembangkan ide-ide tersebut menjadi sebuah tulisan utuh, aku biasanya membutuhkan sebuah laptop. Nah, setelah selesai sahur dan sholat subuh, aku biasanya masih harus tidur sebentar untuk menyelesaikan rasa kantuk yang tertinggal saat bangun tengah malam tersebut.

Aku tahu mungkin kebiasaan tidur lagi setelah subuh ini tidak bisa dibilang sebagai hal yang baik, namun jujur saja untuk langsung beraktivitas penuh setelah sahur, biasanya aku justru kehilangan konsentrasi. Alhasil aku membutuhkan waktu tidur, setidaknya 1 jam untuk kembali memulai aktivitas di pagi itu.

Dikarenakan bulan Ramadhan tahun ini aku bisa terbilang free dari masa studiku, jadi pagi hari adalah waktu yang paling pas untuk merealisasikan ide-ide yang sebelumnya sudah aku catat di smartphone tersebut. Tidak harus dipaksakan seberapa banyaknya, yang penting setidaknya hal ini bisa membuatku untuk disiplin menulis kembali.

Bulan Ramadhan tahun ini benar-benar seperti me-recharge energiku yang selama ini terkuras untuk tanggung jawab akademisku. Jika sebelumnya aku terbiasa tidur larut malam untuk menghabiskan waktu di sana, maka bulan Ramadhan tahun ini melatihku untuk disiplin tidur lebih awal agar bisa lebih fresh ketika bangun sahur di tengah malam nantinya.

Meskipun sebenarnya kedisiplinan sebagai makna puasa Ramadhan tahun ini bukan hanya untuk menulis saja, namun hal yang paling kontras yang aku rasakan adalah demikian.

Kalau kamu gimana nih, sudah punya makna puasa Ramadhan tersendiri untuk tahun ini belum? Yuk, sharing di kolom komentar ya!

Everything About Ladya . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates