Kamis, Februari 18

Pesimis Tidak Selalu Buruk
Pesimis Tidak Selalu Berarti Buruk (indahladya.com)

Pesimis sebagaimana suatu sikap yang diidentikkan dengan hal yang negatif. Seseorang yang pesimis dianggap tidak memiliki harapan yang tinggi mengenai suatu hal yang tengah ia usahakan. Bahkan, beberapa orang berpendapat bahwa orang yang pesimis cenderung memiliki sifat negative thinking dalam memandang sebagian besar situasi dan keadaan.

Namun, menurut beberapa artikel yang telah saya baca, pesimis ternyata tidak hanya diidentikkan dengan hal-hal yang buruk saja. Beberapa kondisi menjadikan seseorang yang memiliki jiwa pesimis cenderung lebih diuntungkan daripada seseorang yang optimis.

Pesimis Bukan Berarti Tidak Bisa Sukses

Pesimis Juga Bisa Sukses
Pesimis Juga Bisa Sukses (indahladya.com)

Stigma yang berkembang di masyarakat saat ini adalah hanya orang-orang optimis yang bisa sukses. Namun, nyatanya kesuksesan tidak hanya dimiliki oleh orang yang optimis. Seseorang yang memiliki jiwa pesimis juga bisa mendapatkan kesuksesan mereka.

Hal ini dikarenakan seseorang yang pesimis cenderung berpendapat bahwa apa yang ia usahakan bisa saja mengalami kegagalan. Pola pikir yang seperti ini menjadikan mereka berusaha untuk mencarikan jalan lain apabila sewaktu-waktu ia mengalami kegagalan tersebut.

Pesimis Menjadikan Seseorang Dapat Menyusun Plan B

Kesempatan Menyusun Plan B
Kesempatan Menyusun Plan B (indahladya.com)

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, seseorang yang pesimis biasanya sejak awal memulai suatu rencana sudah memiliki bayangan kegagalan dalam usaha yang tengah ia lakukan.

Hal ini mendorong mereka untuk menyusun rencana cadangan apabila rencana awalnya tidak sesuai ekspektasi yang mereka harapkan. Dengan demikian, seseorang yang pesimis bisa saja memiliki peluang yang lebih besar dibandingkan orang yang optimis dengan kepercayaan diri yang tinggi.

Pesimis Membuat Seseorang Tidak Gampang Kecewa

Tidak Mudah Kecewa
Tidak Mudah Kecewa (indahladya.com)

Seseorang yang optimis biasanya memiliki kepercayaan diri yang tinggi ketika menyusun suatu rencana. Mereka memiliki target dan harapan yang tinggi akan hasil yang didapatkan nanti.

Sayangnya, sikap seperti ini bisa saja memberikan perasaan kecewa yang besar ketika hasil yang mereka dapatkan tidak sesuai ekspektasi yang telah mereka harapkan.

Nah, di sinilah seseorang yang memiliki jiwa pesimis dianggap lebih unggul. Dikarenakan persiapan mental mereka yang sejak awal berpikir bahwa mungkin saja mereka bisa gagal dalam perencanaan tersebut, menjadikan mereka untuk tidak mudah kecewa dalam hasil yang mereka dapatkan nantinya.

Pesimis yang Berlebih Juga Bukan Berarti Baik

Pesimis yang Berlebihan
Pesimis yang Berlebihan (indahladya.com)

Meskipun seseorang yang memiliki jiwa pesimis memiliki beberapa sisi positif, tetapi jiwa pesimis yang terlalu berlebihan juga tidak akan berdampak baik. Apabila kamu cenderung merasa pesimis dalam setiap hal yang kamu usahakan, maka kamu akan kehilangan kepercayaan dirimu dan cenderung menjadi lebih insecure.

Sebagaimana yang telah diterapkan oleh orang tua kita terdahulu, alam ikut merespon apa yang kita pikirkan. Oleh karena itu, jiwa optimis tentu saja tetap dibutuhkan ketika tengah melakukan sesuatu. Apabila kamu memiliki jiwa optimis, maka kamu akan cenderung lebih percaya diri dalam mencoba suatu hal baru. Rasa percaya diri inilah yang akan memotivasimu agar mendapatkan hasil yang sesuai keinginan.

Kamu bisa menjadi optimis sekaligus pesimis dalam menghadapi banyak hal, tergantung bagaimana keadaan tersebut menempatkan dirimu. Kadar optimisme dan pesimisme yang sesuai akan menjadikan dirimu lebih tenang dalam menghadapi kenyataan, namun tetap berusaha untuk terus mencoba demi meraih target yang telah kamu tetapkan.

Sebagaimana dikutip dari hellosehat.com, seseorang yang pesimis akan cenderung tidak memiliki rasa cemas dan khawatir yang berlebihan. Hal inilah yang bisa menjadi sisi positif dari jiwa pesimis itu sendiri.

Begitu pula dengan jiwa optimis, di mana seseorang cenderung tidak mudah menyerah dalam meraih hasil yang tengah ia usahakan. Apabila kamu pandai menempatkan dirimu dalam mengatur jiwa optimisme dan pesimisme ini sendiri, maka kamu mampu menjadi lebih realistis dalam mengharapkan suatu hal tanpa perlu merasa terbebani selama prosesnya.

Nah, jadi optimisme memang tidak selalu berakhir baik. Namun, pesimisme pun tidak selamanya akan berakhir buruk. Dan hal yang terpenting dari semuanya adalah bagaimana caramu dalam menyikapi situasi dan kondisi yang tengah kamu hadapi.


Baca Juga :

Mengutamakan Suatu Proses Dibanding Hasil
Peran Harapan dan Cinta Dalam Self Motivation
Seni Mengontrol Emosi

Everything About Ladya . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates