Rabu, Oktober 21

Peran dan Tantangan Orang Tua Selama Masa Pandemi Covid-19 (sumber: dokumentasi pribadi indahladya.com)

Pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum juga berakhir mengharuskan beberapa aktivitas tetap dilakukan dari rumah. Namun, sebagian aspek mulai dilakukan secara offline sebagai salah satu bentuk pembiasaan menuju masa New Normal meskipun harus tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ada. Sebagaimana beberapa perusahaan yang mulai mengharuskan karyawannya untuk kembali bekerja di kantor dan menyudahi masa work from home-nya.

Hal ini berbanding terbalik dengan sistem pembelajaran siswa yang masih dilakukan secara online. Sistem pembelajaran daring ini dilakukan sesuai dengan himbauan dari pemerintah. Adapun alasan atas kebijakan ini adalah mempertimbangkan manfaat dan risiko yang dihasilkan dari sistem pembelajaran tatap muka secara offline. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka sistem pembelajaran daring masih berlanjut hingga saat ini.

Tantangan Orang Tua

Tantangan Orang Tua (sumber: dokumentasi pribadi indahladya.com)

Memasuki masa New Normal, para orang tua kembali dihadapkan dengan berbagai tantangan baru, terutama dalam hal pola pengasuhan anak. Sebagaimana sistem pembelajaran daring yang mengharuskan para orang tua untuk ikut mendampingi anaknya selama proses pembelajaran tersebut.

Berikut ini tiga jenis tantangan yang sering dihadapi para orang tua selama mendampingi anak saat pembelajaran daring:

Kesulitan Mengendalikan Emosi dan Pikiran

Di tengah ketidakpastian masa depan dan hiruk pikuk dunia saat ini, tentunya orang tua perlu membuat anak untuk tidak ikut merasakan energi negatif tersebut. Rumah dengan suasana negatif hanya akan membuat anak mudah merasa stres terhadap apa yang ia jalani saat ini. Ini lah pentingnya untuk mengendalikan emosi selama masa pandemi, terutama ketika berinteraksi dengan anak.

Waktu yang Tidak Tepat

Sebagaimana hal yang telah dijelaskan sebelumnya, tidak semua aspek saat ini masih dilakukan secara online. Beberapa orang tua sudah diharuskan kembali bekerja di kantornya masing-masing meskipun dengan jam kerja yang tidak sepadat sebelumnya.

Terkadang rasa lelah selepas pulang dari bekerja membuat orang tua kehabisan energi dan tenaga. Di sinilah pentingnya kerjasama antara suami dan istri agar saling membagi waktu untuk tetap bisa mendampingi proses pembelajaran anak.

Adaptasi Teknologi

Tantangan yang tidak kalah sulit lainnya yaitu adaptasi teknologi. Tidak sedikit orang tua dari generasi X yang masih gagap teknologi (gaptek) sehingga merasa kesulitan untuk mendampingi anaknya selama proses pembelajaran daring.

Mungkin hal ini tidak terlalu dirasakan oleh para orang tua yang memiliki anak dengan rentang umur 12 tahun ke atas karena sang anak dianggap sudah lebih familiar terhadap teknologi ini sendiri. Sayangnya, sebagian besar anak dengan rentang umur 12 tahun ke bawah (Sekolah Dasar) tentunya masih sangat membutuhkan pendampingan dari orang tua selama proses pembelajaran daring.

Peran Orang Tua

Menanggapi hal tersebut, maka sebaiknya ada langkah konkret yang perlu dilakukan oleh para orang tua. Berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan agar tetap efektif mendampingi anak selama pembelajaran daring di masa pandemi saat ini.

Terbuka Terhadap Teknologi

Terbuka Terhadap Teknologi (sumber: dokumentasi pribadi indahladya.com)

Pembelajaran jarak jauh melalui daring tentunya tidak akan jauh dari penggunaan teknologi dan internet. Hal ini membuat para orang tua mau tidak mau perlu ikut mempelajari cara menggunakan beberapa aplikasi seperti Zoom dan Google Meet. Dengan keterbukaan terhadap teknologi, maka hal ini akan membuat proses pembelajaran anak dapat dilakukan dengan baik.

Mengawasi Anak Ketika Berselancar di Dunia Maya

Mengawasi Anak Ketika Berselancar di Dunia Maya (sumber: dokumentasi pribadi indahladya.com)

Sistem pembelajaran secara online membuat anak akan menjadi lebih sering berkontak langsung dengan dunia maya. Dengan segala jenis kejahatan dunia maya termasuk beberapa situs negatif, maka orang tua memiliki peran penting dalam mengawasi anak ketika berselancar di dunia maya. Berikan pengertian pada anak bahwa dunia maya tidak selamanya menjadi tempat yang aman.

Menjadwalkan Waktu Diskusi dengan Anak

Menjadwalkan Waktu Diskusi dengan Anak (sumber: dokumentasi pribadi indahladya.com)

Dengan seluruh kesibukan yang ada, orang tua tetap perlu menyisihkan jadwal untuk dapat berdiskusi dengan anak. Tanyakan pada anak mengenai hal-hal yang membuat ia kesulitan selama proses pembelajaran daring ini berlangsung dan berusahalah untuk mencari solusi tersebut bersama-sama.

Dengan membiasakan anak untuk berdiskusi, maka hal ini akan membuat anak menjadi lebih terbuka sehingga terhindar dari stres dan beberapa gangguan kesehatan mental lainnya sebagaimana yang sering terjadi selama masa pandemi saat ini.

Membuat Suasana Daring Menjadi Menyenangkan

Membuat Suasana Daring Menjadi Menyenangkan (sumber: dokumentasi pribadi indahladya.com)

Peran orang tua yang tidak kalah penting lainnya adalah membuat suasana daring menjadi sesuatu yang tidak membosankan. Terutama para emak yang notabenenya memiliki waktu lebih banyak di rumah sehingga bisa berkomunikasi dengan anak secara leluasa.

Salah satu tips yang bisa dilakukan adalah dengan menyiapkan berbagai cemilan yang disukai anak selama proses pembelajaran daring dilakukan. Para orang tua bisa membuat resep dessert sederhana seperti cendol, bolu, atau beberapa biskuit kering yang bisa menemani anak selama pembelajaran daring sehingga menjadi suatu hal yang lebih menyenangkan. Selain hemat, membuat sendiri dessert sederhana ini juga tentu lebih sehat, bukan?

Memberikan Apresiasi Terhadap Karyanya

Memberikan Apresiasi Terhadap Karyanya (sumber: dokumentasi pribadi indahladya.com)

Hal penting selanjutnya yang tidak boleh dilupakan adalah untuk selalu mengapresiasi karya dan tugas anak selama masa pandemi ini berlangsung. Para orang tua dan semua anggota keluarga lainnya tentu bertanggung jawab besar dalam menciptakan iklim positif di rumah. Oleh karena itu, jangan lupa untuk selalu memuji hasil karyanya untuk membentuk karakter anak yang lebih percaya diri.

Menyadari Tanda-Tanda Depresi

Menyadari Tanda-Tanda Depresi (sumber: dokumentasi pribadi indahladya.com)

Isu mental health tampaknya menjadi salah satu perhatian khusus di masa pandemi saat ini. Sebagai orang tua yang baik, maka perlu dilakukannya komunikasi dua arah antara anak dan orang tua untuk menghindari beberapa hal yang tidak diinginkan, terutama gangguan kesehatan mental ini sendiri.

Beberapa anak cenderung merasa takut untuk speak up terhadap apa yang sebenarnya ia rasakan. That’s why, tanyakan mengenai apa yang ia rasakan secara berkala dan jangan lupa untuk mendorong anak agar selalu terbuka terhadap setiap permasalahan yang ia hadapi.

Memang tidak ada sekolah khusus yang bisa membuat kita menjadi sesosok orang tua yang baik bagi sang anak. Namun, dengan terus berusaha memperbaiki diri, maka kita akan menjadi pribadi yang terus belajar. Karena menjadi orang tua merupakan suatu anugerah dan pekerjaan seumur hidup. Selamat berjuang teruntuk para orang tua hebat di luar sana!

 

IndahLadya


#ODOP

#OneDayOnePost

#ODOPBatch8

#TantanganPekan7

8 komentar:

  1. Perjuangan sekali ya kak saat membersamai anak-anak daring...huhhuuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, saya salut betul sama orang tua yg telaten banget membersamai anaknya daring๐Ÿ˜…

      Hapus
  2. Semangat untuk emak-emak yang anaknya daring.
    Tidak hanya anaknya yang adapatasai, orangtua pun beradapatasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali mbak, orang tua nya harus jadi update jugaa๐Ÿ˜…

      Hapus
  3. Tantangannya besar banget ya, tapi kudu semangat nih

    BalasHapus
  4. Emak senakin pintar dong wkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semakin pintar cari cari cara yaa ๐Ÿ˜

      Hapus

Everything About Ladya . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates